BIOKIM
MINERAL
RIKI ABDULLAH
ARYUDA
IRWAN NURCORY
RIO RIANA
SYAMSUL HUDA
YOGI ISKANDAR
OMAH
SITI MARIA ULFA
NURMAWATI
PRODI D3
KEPERAWATAN
STIKES
KHARISMA KARAWANG
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B.TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MINERAL MIKRO
B. SUMBER MINERAL MIKRO
B. FUNGSI MINERAL MIKRO
D. DAMPAK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MINERAL MIKRO
E. METABOLISME DAN PENYERAPAN
MINERAL MAKRO
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “MINERAL MIKRO”
Makalah ini berisikan tentang
informasi Pengertian
Mineral Mikro atau yang lebih khususnya membahas dampak kelebihan dan
kekurangan mineral mikro serta proses penyerapan dan metabolismenya dalam
tubuh. .Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang mineral mikro.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Krawang, 18 October 2012
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
S
|
emua
mahluk hidup memerlukan unsur anorganik atau mineral untuk proses kehidupan
yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan atau pakan mengandung mineral
dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam.
Unsur mineral merupakan salah
satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.
Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak;
sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi
uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta
akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk
garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik
(mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral
tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non esensial. Mineral
esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk
hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral
esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral
mikro.
Mineral makro diperlukan untuk
membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang
diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang
perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan.
B.TUJUAN
1. Tujuan
Umum
Untuk mengetahui informasi
mengenai Biokimia Mineral Mikro
2. Tujuan
Khusus
1)
Untuk
mengetahui pengertian mineral mikro
2)
Untuk
mengetahui sumber mineral mikro
3)
Untuk
mengetahui fungsi mineral mikro
4)
Untuk
mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan mineral mikro
5)
Untuk
mengetahui bagaimana penyerapan/ metabolism mineral mikro
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MINERAL MIKRO
M
|
ineral
merupakan unsur isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting
dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh. Mineral
adalah bahan anorganik atau bahan kimia yang didapat makhluk dari alam, yang
asalnya ialah dari tanah. Mineral ada yang larut dalam air lalu masuk tubuh
lewat air minum atau air yang dipakai untuk mencuci sayur dan memasak. Mineral
masuk ke dalam tubuh dalam bentuk garam lalu digunakan dalam bentuk elektrolit.
Elektrolit adalah bentuk ion dari mineral yang bermuatan positif (+) dan
negatif (-), ada sebagian mineral yang dipakai sel sebagai poros atau inti
suatu molekul, ada pula yang dipakai untuk menghubungkan suatu cabang ke cabang
yang lain. Mineral yang masuk kedalam tubuh lewat makanan sebagian diabsorpsi
oleh dinding usus. Makanan yang masuk kedalam tubuh terdiri dari bahan organik
dan air sebesar 96 % dan sisanya terdiri dari unsur mineral. Mineral dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu, dalam proses pembakaran, bahan-bahan
organik terbakar, tetapi zat anorganik tidak terbakar, karena itu bahan
anorganik disebut abu (Winarno 1992).
Berdasarkan dari kebutuhannya,
mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral
mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mikromineral adalah mineral
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mineral Mikro adalah salah satu zat
gizi yang juga penting bagi tubuh selain karbohidrat, protein, lemak dan Mineral Makro. Mineral Mikro
terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn),
Iodium (I), Selenium (Se),
Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Flour, Kobalt, Kromium (Cr), Timah, Nikel, Vanadium, silicon.
B. SUMBER MINERAL MIKRO
1. Besi
(Fe)
Besi
merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia
dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa, di mana 70
persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan (iron
storage) yang terdiri dari feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa
dan sum-sum tulang :
Sumber baik besi adalah makanan hewani
,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya adalah telur, serealia
tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.
Pada
umumnya besi di dalam daging, ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologic
tinggi ,besi didalam serealia dan kacang kacangan mempunyai ketersediaan
biologic sedang,dan besi didalam sebagian besar sayuran ,terutama yang
mengandung asam oksalat tinggi seperti bayam mempunyai ketersediaan biologic
rendah.
Nilai
besi berbagai bahan makanan ( mg/100gram)
Bahan
Makanan
|
Nilai Fe
|
Bahan
Makanan
|
Nilai Fe
|
Tempe
kacang kedelai murni
|
10,0
|
Biscuit
|
2,7
|
Kacang
kedelai kering
|
8,0
|
Jagung
kuning,pipil, lama
|
2,4
|
Kacang
hijau
|
6,7
|
Roti
putih
|
1,5
|
Kacang
merah
|
5,0
|
Beras
setengah giling
|
1,2
|
Kelapa
tua, daging
|
2,0
|
Daun
kacang panjang
|
6,2
|
Udang
besar
|
8,0
|
Bayam
|
3,9
|
Hati
sapi
|
6,6
|
Sawi
|
2,9
|
Daging
sapi
|
2,8
|
Daun
katuk
|
2,7
|
Telur
bebek
|
2,8
|
Kangkung
|
2,5
|
Telur
ayam
|
2,7
|
Daung
singkong
|
2,0
|
Ikan
segar
|
2,0
|
Pisang
ambon
|
0,5
|
Ayam
|
1,5
|
Keju
|
1,5
|
Angka
kecukupan besi yang dianjurkan
Widya
karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan AKG besi untuk Indonesia sbb:
·
Bayi : 3-5 mg
·
Anak, balita : 8-9 mg
·
Anak sekolah : 10 mg
·
Remaja laki – laki : 14 – 17 mg
·
Remaja perempuan : 14 – 25 mg
·
Dewasa laki – laki : 13 mg
·
Dewasa perempuan : 14 – 26 mg
·
Ibu hamil : +20 mg
·
Ibu menyusui : + 2 mg
·
Manula perempuan : 14 mg
·
Manula laki – laki : 13 mg
2. Zeng
(Zn)
Seng
merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi membran sel, sebagai
antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan lipid peroksidase. Seng
berperan dalam sintesis dan transkripsi protein, yaitu dalam regulasi gen. Pada
suhu tinggi,tubuh banyak mengeluarkan keringat dan seng dapat hilang bersama
keringat sehingga perlu penambahan (Richards 1989; Ahmed et al. 2002). Ikatan
enzim seng yang merupakan katalis reaksi hidrolitik melibatkan enzim pada
bagian aktif yang bertindak ”superefisien”. Enzim karbonik anhidrase
meng-katalisis CO2 dalam darah, enzim karboksi peptidase mengkatalisis protein
dalam prankreas, enzim alkalin fosfatase.
Sumber utama Zeng adalah daging,
unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan
kacang-kacangan. Sumber paling baik adalah sumber
protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian (lengkap), serelia,
leguminosa dan telur. Serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang
terbaik namun mempunyai ketersediaan biologik yang rendah.
Angka
Kecukupan Zn Yang Dianjurkan
Angka
kecukupan seng pada tingkat :
a.
Bayi
: 3-5 mg
b.
Anak-anak
: 8-10 mg
c.
Remaja dan
dewasa : 15 mg (baik pria maupun wanita)
d.
Ibu
hamil
: + 5 mg
e.
Ibu
menyusui
: + 10 mg
3.
Iodium (I)
Iodin
merupakan komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Tiroksin berperan
dalam meningkatkan laju oksidasi dalam sel sehingga meningkatkan Basal
Metabolic Rate (BMR).Tiroksin juga berperan menghambat proses fosforilasi
oksidatif sehingga pembentukan Adenosin Trifosfat (ATP) berkurang dan lebih
banyak dihasilkan panas. Tiroksin juga mempengaruhi sintesis protein
(Mills1987; Darmono 1995). Iodin secara perlahan-lahan diserap dari dinding
saluran pencernaan ke dalam darah. Penyerapan tersebut terutama terjadi dalam
usus halus, meskipun dapat berlangsung pula dalam lambung. Dalam usus, iodin
bebas atau iodat mengalami reduksi menjadi iodida sebelum diserap tubuh. Dalam
peredaran darah, iodida menyebar ke dalam cairan ekstraseluler seperti halnya
klorida. Iodida yang masuk ke dalam kelenjar tiroid dengan cepat dioksidasi dan
diubah menjadi iodin organik melalui penggabungan dengan tiroksin. Proses
tersebut terjadi pula secara terbatas dalam ovum (Graham 1991; Puls 1994; Lee
et al. 1999).
Sumber iodium di antaranya adalah :
sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut. Sedangkan fungsi dari iodium di
antaranya dalah sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.
4.
Selenium (Se)
Sumber : Makanan hasil laut, daging,
hati, serelia, sayuran, sayuran, bergantung pada kandungan selenium tanah.
AKG orang dewasa: 70 µg
(Laki-laki) & 55 µg (Perempuan).
5. Tembaga
(Cu)
Tembaga
merupakan unsur esensial yang bila kekurangan dapat menghambat pertumbuhan dan
pembentukan hemoglobin. Tembaga sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme,
pembentukan hemoglobin, dan proses fisiologis dalam tubuh (Richards 1989; Ahmed
et al. 2002).Tembaga ditemukan dalam protein plasma,seperti seruloplasmin yang
berperan dalam pembebasan besi dari sel ke plasma. Tembaga juga merupakan
komponen dari protein darah, antara lain eritrokuprin, yang ditemukan dalam
eritrosit (sel darah merah) yang berperan dalam metabolisme oksigen (Darmono
1995; 2001). Selain ikut berperan dalam sintesis hemoglobin, tembaga merupakan
bagian dari enzim-enzim dalam sel jaringan. Tembaga berperan dalam aktivitas
enzim pernapasan,sebagai kofaktor bagi enzim tirosinase dan sitokrom oksidase.
Tirosinase
mengkristalisasi reaksi oksidasi tirosin menjadi pigmen melanin (pigmen gelap
pada kulit dan rambut). Sitokrom oksidase, suatu enzim dari gugus heme dan
atom-atom tembaga, dapat mereduksi oksigen (Davis dan Mertz 1987; Mills 1987;
Sharma et al.2003).
Tembaga
terdapat luas didalam makanan. Sumber utama
tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas,
biji-bijian , serelia, dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya
bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai sumber air.
Angka
Kecukupan Tembaga (Cu) Yang Dianjurkan
Kekurangan tembaga karena makanan
jarang terjadi, oleh karena itu, AKG untuk tembaga di Indonesia belum
ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk
dikonsumsi adalah sebanyak 1,5-3,0 mg sehari.
6. Mangan
Mangan berkaitan dengan jumlah enzim dalam beberapa
proses metabolisme termasuk piruvatanya dan karboksilse asetil CoA dan
dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan mitokondria; bentuk mitokondria
;dismutase super oksida yang menolong melindungi membran mitokondria. Yang lebih
menarik adalah hubungannya dengan enzim mukopolisakarida , glikoprotein
dan produksi lipopolisakarida ,termasuk trasferase galaktose dan trasferse
glikosil lain yang terikat dalam membran.
Sumber
: Serelia utuh,
kacang-kacangan, buah-buahan, teh.
AKG orang dewasa: 2,5-5,0 mg.
Lokasi : Terbanyak di dalam
tulang, jaringan di dalam hati, pankreas, jaringan saluran cerna dan kelenjar
ptuitari.
7. Flour
Sumber flour di antaranya adalah air,
makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
AKG : Konsumsi
fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 – 4,0 mg/sehari. Hendaknya air
minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian flour/ 1 juta bagin
air (1 ppm), yang berarti 1 mg/L air.
8. Kobalt
Kobalt
(Co) merupakan unsur mineral esensial untuk pertumbuhan hewan, dan merupakan
bagian dari molekul vitamin B12. Konversi Co dari dalam tanah menjadi vitamin
B12 pada makanan hingga dicerna hewan nonruminansia kadang-kadang disebut
sebagai siklus kobalt. Ternak ruminansia (sapi, domba, dan kambing) memakan
hijauan pakan, di mana tanaman menyerap kobalt dari dalam tanah dan
bakteri-bakteri yang ada di dalam lambung (rumen) menggunakan kobalt dalam
penyusunan vitamin B12. Hewan menyerap vitamin B12 dan mendistribusikannya ke
seluruh jaringan tubuh (Davis dan Mertz 1987; Mills 1987; Darmono 1995). Semua
bangsa hewan membutuhkan vitamin sehingga secara tidak langsung memerlukan
kobalt. Ternak babi dan unggas tidak mempunyai mikroflora dalam saluran
pencernaan untuk mengubah kobalt dalam ransum sehingga harus mendapat vitamin B12 yang cukup dalam ransum
(Lee et al. 1999).
Sumber utamanya adalah vitamin B12,
B1, dan sayuran berdaun hijau. AKG: Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin
B12 plasma darah mengandung kurang lebih 1 µg kobal/100.
9. Kromium
(Cr)
Sumber kromium terbaik adalah makanan
nabati. Kandungan kromium dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman,
kandungan krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50 ppm,
biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan
daging merupakan sumber kromium yang baik.
B. FUNGSI MINERAL MIKRO
1. Besi
(Fe)
Besi
berperan dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor bagi enzim–enzim
yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi. Metabolisme energi ,di dalam
tiap sel ,besi bekerja sama dengan rantai protein-pengangkut-electron ,yang berperan
dalam langkah-langkah akhir metabolism energi. Sebanyak lebih dari 80 % besi
yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.
Menurunnya
produkytivitas kerja pada kekerangan besi disebabkan oleh dua hal yaitu
·
Berkurangnya enzim-enzim mengandung
besi dan besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolism
tinggi,
·
Menurunnya hemoglobin
darah.akibatnya metabolisme energy didalam otot terganggu dan terjadi
penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan rasa lelah.
Kemampuan
belajar,ada perbedaan antara keberhasilan belajar anak anak yang menderita
anemia gizi besi dan anak – anak sehat,defisiensi besi berpengaruh negative
terhadap fungsi otak,terutama fungsi neurotransmitter (kepekaan saraf)
Sistem
kekebalan ,respon kekebalan sel oleh limfosit T terganggu karena berkurangnya
pembentukan sel-sel tersebut,yang kemungkinan disebabakan oleh berkuranggnya
sintesisi DNA. Berkurangnya sisntesis DNA ini disebabkan oleh gangguan enzim
reduktalase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi.
Pelarut
obat obatan , obat obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi dapat
dilarutkan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.
2. Zn
Zn memegang peranan esensial dalam
banyak fungsi tubuh, yaitu :
·
Zn Sebagai bagian dari enzim atau
sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200 enzim.
·
Zn berperan dalam berbagai aspek
metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi
karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.
·
Zn berperan dalam pemeliharaan
keseimbangan asam basa.
·
Zn sebagai bagian integral enzim DNA
polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
·
Zn berperan dalam pembentukan kulit,
metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
·
Zn berperan dalam pengembangan
fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
·
Zn berperan dalam kekebalan yaitu,
dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.
3.
Iodium (I)
Iodin (I) diperlukan tubuh untuk
membentuk tiroksin, suatu hormon dalam kelenjar tiroid. Tiroksin merupakan
hormone utama yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. Setiap molekul tiroksin
mengandung empat atom iodin (Darmono 1995). Sebagian besar iodin diserap
melalui usus halus, dan sebagian kecil langsung masuk ke dalam saluran darah
melalui dinding lambung. Sebagian iodin masuk ke dalam kelenjar tiroid, yang
kadarnya 25 kali lebih tinggi dibanding yang ada dalam darah (Mills 1987).
Namun bila jumlah yang sedikit ini tidak terdapat dalam bahan pakan maka ternak
akan kekurangan iodin. Lebih dari setengah iodin dalam tubuh terdapat pada
kelenjar perisai (tiroid). Meskipun sebagian besar iodin tubuh terdapat dalam
kelenjar tiroid, iodin juga ditemukan dalam kelenjar ludah, lambung, usus
halus, kulit, rambut, kelenjar susu, plasenta, dan ovarium (Puls 1994; Stangl
et al. 2000).
4.
Selenium (Se)
Enzim
selenium peroksidase berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida
yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik.
Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam
lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel, sehingga merusak membran sel
tersebut. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah terjadinya
radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan
vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan
demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat penggnaan vitamin E.
Selenium
dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi
oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui
membran sel dan membantu sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation
peroksidse berperan di dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E
di dalam membran sel
Karena
selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini
mempunyai potensi untuk mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif
lainnya. Bukti tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan penggunaan
selenium sebagai suplemen. Enzim tergantung-selenium lain adalah gliisn
reduktase yang ditemukan di dalam sistem bakteri. Selenium juga merupakan bgian
dari kompleks asam amino RNA.
5. Tembaga
(Cu)
Fungsi
utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim mengandung
tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi yang
menggunakan oksigen atau radikal oksigen.
·
Tembaga berperan dalam mencegah
anemia dengan cara membanu absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin ,
melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim
seruloplasmin.
·
Tembaga berperan dalam oksidasi besi
bentk fero menjadi feri.
·
Tembaga berperan dalam perubahan
asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit.
·
Tembaga juga berperanan dlam
pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk menjaga kekuatannya.
6.
Mangan
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator
dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan
lemak. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino
dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism
karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada
oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn
berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan
kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak
7.
Flour
Fungsi :
Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang
dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium
dan fosfor. Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal
tersebut dan membentuk fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi
dan tulang tahan terhadap kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis
(tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua. fluorordisasi air minum,
masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan
fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
8.
Kobalt
Fungsi : Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin).
Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi
semua sel. Kobal mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim.
9. Kromium
(Cr)
Fungsi : Krom
dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan
pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian
dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom
dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi
insulin normal. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma
mirip diabetes. Krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor
toleransi terhadap glukosa (glucose tolerance factor) bersama asam nikotinat
dan glutation. Toleransi terhadap glukosa tampaknya dapat diperbaiki dengan
suplementasi krom. Hal ini harus dilakukan dibawah pengawasan dokter.
Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur, kecuali pada
jaringan paru-paru yang justru meningkat.
D. DAMPAK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MINERAL MIKRO
1. Besi
(Fe)
Kelebihan
:
Kelebihan besi jarang terjadi
karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah
rasa nek,muntah .diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala ,mengigau dan
pingsan.
Kekurangan
:
Menurunnya kemampuan kerja,
kekurangan energi pada umumnya menyebaabkan pucat, rasa lemah,letih
pusing,kurang nafsu makan , menurunnya kebugarankekebalan dan gangguan
penyembuhan luka.kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
2. Zeng
(Zn)
Kelebihan :
a.
Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali
menurunkan absorpsi tembaga.
b.
Kelebihan sampai 10 kali
mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya
dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
c.
Kelebihan sampai sebanyak 2 gram
atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan
gangguan reproduksi.
Kekurangan
:
a.
Akibat kekurangan seng pertumbuhan
badan tidak sempurna (kerdil).
b.
Gangguan dan keterlambatan
pertumbuhan kematangan seksual.misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi
pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran
cerna.
c.
Kekurangan Zn menganggu pusat system
saraf dan ungsi otak.
d.
Kekurangan Zn menganggu metabolisme
dalam hal kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan
serta memperlambat penyembuhan luka.
3.
Iodium (I)
Kekurangan
:
Gondok, kretinisme, pembesaran
kelenjar tiroid, hambatan mental dan pertumbuhan pada anak; gemuk padaorang
dewasa.
Kelebihan
:
Pembesaran kelenjar tiroid yang
menutupi jalan pernafasan.
4.
Selenium (Se)
Kelebihan :
Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan
muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan
sistem saraf. Kecenderungan menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker
harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis berlebihan.
Kekurangan :
Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang
dikonsumsi belum bayak diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina
melaporkan hubungan antara status selenium tubuh dengan penyakit kesban, dimana
terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jantung yang terutama terlihat pada
anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah propinsi di Cina).
Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan
rasa sakit pada sendi jari-jari yang diikuti osteoartritis secara umum, yang
terutama dirasakan pada siku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat
makanan prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan
aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma dan sel
darah merah yang rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot
dan terjadi kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang
rendah. Kekurangan selenim dan vitamin E juga dihubungan dengan penyakit
jantung.
5. Tembaga
(Cu)
Kelebihan :
·
Menyebabkan
nekrosis hati atau serosis hati.
·
Konsumsi
sebanyak 10-15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah-muntah
dan diare. Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun
nekrosis sel-sel hati dan ginjal.
·
Konsumsi
dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.
Kekurangan :
Kekurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan
metabolisme, disamping itu terjadi demineralisasi tulang-tulang. Bayi gagal
tumbuh kembang edema dengan serum albumin rendah. Gangguan fungsi kekebalan.
6.
Mangan
Kelebihan :
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila
lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap mangan
yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala
kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai
penyakit parkinson.
Kekurangan :
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia.
Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan nabati.
Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan
dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan
gangguan kerangka otot. Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu
diperhatikan karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan. Kekurangan
mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi protein
dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
7.
Flour
Kelebihan :
Kelebihan fluor dapat menyebkan keracunan. Hal ini
baru terjadi pada dosis sangat tinggi atau setelah bertahun-tahun
menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis
(perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada,
gatal, dan muntah.
Kekurangan :
Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air
minum kurang mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos
tulang pada orang tua.
8.
Kobalt
Kekurangan
:
Terjadi bila kekuangan vitamin
B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan absorpsi dan gastrektomi.
Kelebihan
:
Belum diketahui karena belum ada
penelitian yang menunujukan tentang seseorang yang mengidap penyakit akibat
kelebihan kobalt. Percaya saja bahwa sesuatu yang berlebihan.
9. Kromium
(Cr)
Kekurangan :
Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh
karena itu AKG untuk krom belum ditentukan.
Kelebihan :
Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan.
Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi
dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah
bentuk krom dengan valensi 6, tubuh tidak dapat mengoksidasi krom makanan
dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6 yang toksik. Jadi,
krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru.
E. METABOLISME DAN PENYERAPAN MINERAL MAKRO
1.
BESI
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
Sebelum
diabsorsi dalam tubuh besi dibebaskan dari ikatan organic seperti
protein.Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero.hal
ini terjadi dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCL dan vitamin C
yang terdapat dalam makanan
Absorsi
terutama terjadi dalam usus halus dengan bantuan alat angkut protein
khusus,yaitu transferin dab feritin.,Transferin mukosa mengangkut besi besi
dari saluran cerna kedalam sel mukossa dan memindahkan ketrasferin reseptor
yang ada dalam sel mukosa.Transferin mukosa kemudian kembali ke rongga saluran
cerna untuk mengikat besi lain ,sedangkan trasferin reseptor mengangkut besi
melalui darah kesemua jaringan tubuh.
METABOLISME :
Fe
yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat
terlihat transferin dan dalam feritin serum pada plasma.Transferin mengangkut
Fe kembali ke sumsum tulang untuk mensintesisi Hb kembali atau dimana
saja dibutuhkan.Feritin serum secara cepat diambil oleh hati dan mungkin
oleh sel –sel lain.Besi feritin intrseluler juga dimobilisasi untuk diangkut
kesumsum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam pusat inti feritin
harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana dioksidasi
kembali menjadi F3+ untuk diangkut pada transferin.
2. ZENG
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
Enzim
yang sama berperan dalam pengeluaran amoniak dan didalam produksi hidroklorida
yang diperlukan untuk pencernaan sebagai bagian dari enzim peptidase karbosil
yang terdapat didalam cairan pangkreas, dan dalam pencernaan protein. Zn juga
dihubungkan dengan hormone insulin yang dibentuk dida;lam pangkreas walaupun
tidak berperan langsung terhadap kegiatan insulin.
Tingkat
penyerapannya sedikit banyaknya ada hubungan dengan status Zn lebih besar dari
normal dalam defesiensi Zn . dayaguna Zn makanan juga merupakan faktor dalam
menentukan penyerapan, walaupun ini tidak banyak variasinya atau tidak sekritis
Fe. Pitat dan serat yang banyak dalam biji-bijian merupakan faktor-faktor utama
yang menurunkan nilai gunanya pada waktu bersamaan tingkat konsumsinya,
keseimbangan Zn sedikit kurang pada orang yang dengan diet berserat tinggi.
Penyerapan Zn sedikit banyak berkompetisi dengan ion-ion metal transisi,
terutama Fe2+ , Fe3+, dan Cu2+. Penyerapan Zn
memerlukan energi dan tingkatan oleh sitrat.dalam air susu manusia banyak Zn
terikat dalam sitrat dan daya gunanya lebih tinggi dari Zn yang terikat oleh
protein. Setelah penyerapan dan pemindahan Zn dalam plasma, Zn terikat dalam 3
komponen yang satu dengan yang lainnya.sebagian diikat oleh albumin, walauoun
cukup besar yang terikat pada antiprotease, α-makroglobulin.
METABOLISME
Di
dalam pangkreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yng pda waktu
mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna
menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan yang
kembali ke pngkreas dinmakn sikrulasi entropangkreatik. Bila di komsumsi seng
tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotionein
sebagai simpanan, sehingga absobrsi berkurang. Seperti halnya dengan besi,
bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurnya
adalah 2-5 hari. Metalotionien di dalam hati mengikat seng hingga di butuhkan
oleh tubuh. Metalotionien diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan
seng didalam cairan intarseluler.
3.
YODIUM
Pembentukan
dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon thyroid dilakukan oleh
sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino tirosin,
dan tirosin merupakan substrat utama yang berikatan dengan yodium untuk
membentuk hormon thyroid dimana hormon ini dibentuk dalam molekul tiroglobulin.
Oksidase ion yodida adalah langkah penting dalam pembentukan hormon thyroid
yaitu perubahan ion yodida menjadi bentuk yodium teroksidasi yang kemudian
mampu berikatan langsung dengan asam amino tirosin. Proses oksidasi ini
dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksida yang menyertainya.
Pengikatan yodium dengan molekul tiroglobulin dinamai organifikasi
tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat
langsung tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium
yang btelah teroksidasi disertai dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses
ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit. Stadium akhir dari yodinasi
tirosin adalah pembentukan dua hormon thyroid yang penting yaitu tiroksin dan
triyodotironin. Tirosin mula-mula dioksidasi menjadi monoyodotironin dan diyodotironin.
Dua molekul diyodotironin bergabung membentuk tiroksin (T4), dan satu molekul
diyodotironin bergabung dengan satu molekul monoyodotironin membentuk
triyodotironin (T3).
4.
SELENIUM
Selenium
berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan selenosistein. Absorbsi
selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif, selenium diangkut
oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorbsi lebih efesien, bila tubuh dalam
keadaan kekurangan selenium. Konsumsi tinggi menyebabkan peningkatan ekresi
melalui urin
5.
MANGAN
Mekanisme
absorpsi mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti. Seperti halnya
dengan mineral mikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi absorpsi mangan. Besi
dan kalsium menghambat absorpsi mangan. Mangan diangkut oleh protein
transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorpsi, mangan dalam waktu singkat
terlihat dalam empedu dan dikeluarkan melalui feses. Taraf mangan dalam
jaringan diatur oleh oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada penyakit hati,
mangan menumpuk dalam hati.
6.
FLOUR
Sebagian
flour dari makanan atau minuman diserap oleh lambung dan sebagian lagi oleh
usus kecil. Dari 90% F diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan setengah
bagian lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi. Dengan tidak
dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah selalu
konstan. Hal ini berkat kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain dalam darah,
F juga terdapat dalam jaringan (lunak), saliva, susu dan darah janin : yang
konsentrasinya leboh rendah.
7.
COBALT
Absorbsi
terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorbsi besi. Absorbsi
meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% ekskresi kobal dilakukan
melalui urin, selebihnya feses dan keringat.
8.
TEMBAGA
PENCERNAAN
DAN PENYERAPAN
Absorsi
sedikit terjadi didalam lambung dan sebagian besar di bagian atas usus halus
secara aktif dan pasif.Absorbsi terjadi dengan alat angkut protein pengikat
tembaga metalotionin yang juga berfungsi dalam absorbsi seng dan
kadmium.Tembaga diangkut keseluruh tubuh oleh seruloplasminin dan
transkuprein.Tembaga juga dikeluarkan dari hati ,sebagai bagian dari
empedu.Didalam saluran cerna tembaga dapat diabsorsi kembali atau
dikeluarkan dari tubuh bergantung kebutuhan tubuh.Pengeluaran melalui
empedu meningkat bila terdapat kelebihan tembaga dalam tubuh.
METABOLISME
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin
dan suatu protein baru dan dibawa kehati dimana kan mendapat proses :
·
Diinkorporasikan
ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati yang spesifik
·
Hilang
melalui empedu ,seruloplasmin disekresi kedalam plasma disamping kemungkinan
fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh
·
Sebagian
kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat molekul
dari pool –cu dalam plasma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang
nyata.
9.
KROMIUN
Krom
dalam bentuk Cr+++ diabsorbsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain
krom hanya diabsorbsi sebanyak 1%. Mekanisme absorbsi belum diketahui dengan
pasti. Absorbsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam
media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorbsi tetap hingga konsumsi
sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui
urin meningkat oleh konsumsi gula sederhna yang tinggi, aktivitas fisik berat
atau trauma fisik.
Seperti
halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin
tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
- Sumber Mineral Mikro terdiri dari :
·
Besi (Fe) : makanan hewani ,seperti
daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang
kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa jenis buah
·
Seng (Zn) : daging, unggas, telur, ikan,
susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan
·
Iodium (I): sayur-sayuran, ikan laut, dan
rumput laut
·
Selenium (Se)
: Makanan hasil
laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran
·
Tembaga (Cu) : tiram,
kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan
cokelat
·
Mangan (Mn): Serelia
utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, teh.
·
Flour : air, makanan laut, tanaman, ikan
dan makanan hasil ternak
·
Kobalt vitamin B12, B1, dan
sayuran berdaun hijau
·
Kromium (Cr) : makanan
nabati
- Makro mineral mempunyai fungsi dan peranan tersendiri yang penting bagi tubuh.
- Mineral juga dapat menyebabkan dampak negatif apabila kekurangan dan kelebihan, ini dapat disebabkan dari makanan dan aktifitas yang terjadi, seperti muntah, diare, dan sebagainya, yang bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh.
B. SARAN
Untuk kelangsungan hidup yang wajar dan sehat hendaknya kita harus
memperhatikan semua hal – hal yang dapat menunjang kesehatan baik dari hal yang
besar sampai ke hal yang sekecil-kecilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Anonymous. 1993. Metabolisme Zat Gizi 1. Pustaka Sinar Harapan.Jakarta.
Budiyanto, Agus Krisno. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Penerbit
Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Anonymous. 1995. Biokimia.
Binarupa Aksara. Universitas Indonesia. Jakarta.
Prawirokusumo, S. 1994. Ilmu Gizi dan
Komperatif. UGM. Yogyakarta.
Sediaotama, Achmad Djaeni. 2000. ILMU GIZI. Penerbit PT DIAN
RAKYAT.Jakarta
Winarno, F, G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/792897-buah-lebih-baik-daripada-suplemen/
http://ods.od.nih.gov/factsheets/vitaminb12.asp
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/19/12305311/vitamin.k.sahabat.darah.dan.tulang
http://kesehatankeluarga.com/metabolit-vitamin-d.htm
http://www.indomp3z.us/showthread.php?t=82221
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/792897-buah-lebih-baik-daripada-suplemen/
http://ods.od.nih.gov/factsheets/vitaminb12.asp
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/19/12305311/vitamin.k.sahabat.darah.dan.tulang
http://kesehatankeluarga.com/metabolit-vitamin-d.htm
http://www.indomp3z.us/showthread.php?t=82221
ni blogg mantap bangat. pengen ikutin trus akh postanyya. ikut juga ya temen temen hehehehehe
BalasHapus