Jumat, 19 Oktober 2012

Makalah biokim


MAKALAH
BIOKIM
MINERAL
DI SUSUN OLEH
RIKI ABDULLAH
ARYUDA
DENI P
IRWAN NURCORY
RIO RIANA
SYAMSUL HUDA
YOGI ISKANDAR
OMAH
SITI MARIA ULFA
NURMAWATI

PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKES KHARISMA KARAWANG

DAFTAR ISI


DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR. 2
BAB I 3
PENDAHULUAN.. 3
A. LATAR BELAKANG.. 3
B.TUJUAN.. 3
BAB II 4
PEMBAHASAN.. 4
A. PENGERTIAN MINERAL MIKRO.. 4
B. SUMBER MINERAL MIKRO.. 4
B. FUNGSI MINERAL MIKRO.. 8
D. DAMPAK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MINERAL MIKRO.. 11
E. METABOLISME DAN PENYERAPAN MINERAL MAKRO.. 13
BAB III 17
PENUTUP. 17
A. KESIMPULAN.. 17
B. SARAN.. 17
DAFTAR PUSTAKA.. 18



KATA PENGANTAR



           Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “MINERAL MIKRO”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Mineral Mikro atau yang lebih khususnya membahas dampak kelebihan dan kekurangan mineral mikro serta proses penyerapan dan metabolismenya dalam tubuh. .Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang mineral mikro.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Krawang, 18 October 2012

Tim Penyusun





BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

S
emua mahluk hidup memerlukan unsur anorganik atau mineral untuk proses kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan atau pakan mengandung mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.


B.TUJUAN

1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui informasi mengenai Biokimia Mineral Mikro

2.      Tujuan Khusus
1)      Untuk mengetahui pengertian mineral mikro
2)      Untuk mengetahui sumber mineral mikro
3)      Untuk mengetahui fungsi mineral mikro
4)      Untuk mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan mineral mikro
5)      Untuk mengetahui bagaimana penyerapan/ metabolism mineral mikro



BAB II

PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN MINERAL MIKRO

M
ineral merupakan unsur isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh. Mineral adalah bahan anorganik atau bahan kimia yang didapat makhluk dari alam, yang asalnya ialah dari tanah. Mineral ada yang larut dalam air lalu masuk tubuh lewat air minum atau air yang dipakai untuk mencuci sayur dan memasak. Mineral masuk ke dalam tubuh dalam bentuk garam lalu digunakan dalam bentuk elektrolit. Elektrolit adalah bentuk ion dari mineral yang bermuatan positif (+) dan negatif (-), ada sebagian mineral yang dipakai sel sebagai poros atau inti suatu molekul, ada pula yang dipakai untuk menghubungkan suatu cabang ke cabang yang lain. Mineral yang masuk kedalam tubuh lewat makanan sebagian diabsorpsi oleh dinding usus. Makanan yang masuk kedalam tubuh terdiri dari bahan organik dan air sebesar 96 % dan sisanya terdiri dari unsur mineral. Mineral dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu, dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar, tetapi zat anorganik tidak terbakar, karena itu bahan anorganik disebut abu (Winarno 1992).
Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mineral Mikro adalah salah satu zat gizi yang juga penting bagi tubuh selain karbohidrat, protein, lemak dan Mineral Makro. Mineral Mikro terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (I), Selenium (Se), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Flour, Kobalt, Kromium (Cr), Timah, Nikel, Vanadium, silicon.


B. SUMBER MINERAL MIKRO

1.      Besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa, di mana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan (iron storage) yang terdiri dari feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum tulang :
Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.
Pada umumnya besi di dalam daging, ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologic tinggi ,besi didalam serealia dan kacang kacangan mempunyai ketersediaan biologic sedang,dan besi didalam sebagian besar sayuran ,terutama yang mengandung asam oksalat tinggi seperti bayam mempunyai ketersediaan biologic rendah.
Nilai besi berbagai bahan makanan ( mg/100gram)
Bahan Makanan
Nilai Fe
Bahan Makanan
Nilai Fe
Tempe kacang kedelai murni
10,0
Biscuit
2,7
Kacang kedelai kering
8,0
Jagung kuning,pipil, lama
2,4
Kacang hijau
6,7
Roti putih
1,5
Kacang merah
5,0
Beras setengah giling
1,2
Kelapa tua, daging
2,0
Daun kacang panjang
6,2
Udang besar
8,0
Bayam
3,9
Hati sapi
6,6
Sawi
2,9
Daging sapi
2,8
Daun katuk
2,7
Telur bebek
2,8
Kangkung
2,5
Telur ayam
2,7
Daung singkong
2,0
Ikan segar
2,0
Pisang ambon
0,5
Ayam
1,5
Keju
1,5

Angka kecukupan besi yang dianjurkan
Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan AKG besi untuk Indonesia sbb:
·         Bayi : 3-5 mg
·         Anak, balita : 8-9 mg
·         Anak sekolah : 10 mg
·         Remaja laki – laki : 14 – 17 mg
·         Remaja perempuan : 14 – 25 mg
·         Dewasa laki – laki : 13 mg
·         Dewasa perempuan : 14 – 26 mg
·         Ibu hamil : +20 mg
·         Ibu menyusui : + 2 mg
·         Manula perempuan : 14 mg
·         Manula laki – laki : 13 mg

2.      Zeng (Zn)
Seng merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi membran sel, sebagai antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan lipid peroksidase. Seng berperan dalam sintesis dan transkripsi protein, yaitu dalam regulasi gen. Pada suhu tinggi,tubuh banyak mengeluarkan keringat dan seng dapat hilang bersama keringat sehingga perlu penambahan (Richards 1989; Ahmed et al. 2002). Ikatan enzim seng yang merupakan katalis reaksi hidrolitik melibatkan enzim pada bagian aktif yang bertindak ”superefisien”. Enzim karbonik anhidrase meng-katalisis CO2 dalam darah, enzim karboksi peptidase mengkatalisis protein dalam prankreas, enzim alkalin fosfatase.
Sumber utama Zeng adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian (lengkap), serelia, leguminosa dan telur. Serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang terbaik namun mempunyai ketersediaan biologik yang rendah.
Angka Kecukupan Zn Yang Dianjurkan
Angka kecukupan seng pada tingkat :
a.       Bayi                               : 3-5 mg
b.      Anak-anak                     : 8-10 mg
c.       Remaja dan dewasa     : 15 mg (baik pria maupun wanita)
d.      Ibu hamil                      : + 5 mg
e.       Ibu menyusui                : + 10 mg

3.       Iodium (I)
Iodin merupakan komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Tiroksin berperan dalam meningkatkan laju oksidasi dalam sel sehingga meningkatkan Basal Metabolic Rate (BMR).Tiroksin juga berperan menghambat proses fosforilasi oksidatif sehingga pembentukan Adenosin Trifosfat (ATP) berkurang dan lebih banyak dihasilkan panas. Tiroksin juga mempengaruhi sintesis protein (Mills1987; Darmono 1995). Iodin secara perlahan-lahan diserap dari dinding saluran pencernaan ke dalam darah. Penyerapan tersebut terutama terjadi dalam usus halus, meskipun dapat berlangsung pula dalam lambung. Dalam usus, iodin bebas atau iodat mengalami reduksi menjadi iodida sebelum diserap tubuh. Dalam peredaran darah, iodida menyebar ke dalam cairan ekstraseluler seperti halnya klorida. Iodida yang masuk ke dalam kelenjar tiroid dengan cepat dioksidasi dan diubah menjadi iodin organik melalui penggabungan dengan tiroksin. Proses tersebut terjadi pula secara terbatas dalam ovum (Graham 1991; Puls 1994; Lee et al. 1999).
Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut. Sedangkan fungsi dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.

4.      Selenium (Se)
Sumber : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran, bergantung pada kandungan selenium tanah.
AKG orang dewasa: 70 µg (Laki-laki) & 55 µg (Perempuan).

5.      Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan unsur esensial yang bila kekurangan dapat menghambat pertumbuhan dan pembentukan hemoglobin. Tembaga sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme, pembentukan hemoglobin, dan proses fisiologis dalam tubuh (Richards 1989; Ahmed et al. 2002).Tembaga ditemukan dalam protein plasma,seperti seruloplasmin yang berperan dalam pembebasan besi dari sel ke plasma. Tembaga juga merupakan komponen dari protein darah, antara lain eritrokuprin, yang ditemukan dalam eritrosit (sel darah merah) yang berperan dalam metabolisme oksigen (Darmono 1995; 2001). Selain ikut berperan dalam sintesis hemoglobin, tembaga merupakan bagian dari enzim-enzim dalam sel jaringan. Tembaga berperan dalam aktivitas enzim pernapasan,sebagai kofaktor bagi enzim tirosinase dan sitokrom oksidase.
Tirosinase mengkristalisasi reaksi oksidasi tirosin menjadi pigmen melanin (pigmen gelap pada kulit dan rambut). Sitokrom oksidase, suatu enzim dari gugus heme dan atom-atom tembaga, dapat mereduksi oksigen (Davis dan Mertz 1987; Mills 1987; Sharma et al.2003). 
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai sumber air.
Angka Kecukupan Tembaga (Cu) Yang Dianjurkan
Kekurangan tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu, AKG untuk tembaga di Indonesia belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah sebanyak 1,5-3,0 mg sehari.

6.      Mangan
Mangan berkaitan dengan jumlah enzim dalam beberapa proses metabolisme termasuk piruvatanya  dan karboksilse asetil CoA dan dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan mitokondria; bentuk mitokondria ;dismutase super oksida yang menolong melindungi membran mitokondria. Yang lebih menarik adalah hubungannya dengan enzim  mukopolisakarida , glikoprotein dan produksi lipopolisakarida ,termasuk trasferase galaktose dan trasferse glikosil lain yang terikat dalam membran.
Sumber : Serelia utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, teh.
AKG orang dewasa: 2,5-5,0 mg.
Lokasi : Terbanyak di dalam tulang, jaringan di dalam hati, pankreas, jaringan saluran cerna dan kelenjar ptuitari.

7.      Flour
Sumber flour di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
AKG : Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 – 4,0 mg/sehari. Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian flour/ 1 juta bagin air (1 ppm), yang berarti 1 mg/L air.


8.      Kobalt
Kobalt (Co) merupakan unsur mineral esensial untuk pertumbuhan hewan, dan merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Konversi Co dari dalam tanah menjadi vitamin B12 pada makanan hingga dicerna hewan nonruminansia kadang-kadang disebut sebagai siklus kobalt. Ternak ruminansia (sapi, domba, dan kambing) memakan hijauan pakan, di mana tanaman menyerap kobalt dari dalam tanah dan bakteri-bakteri yang ada di dalam lambung (rumen) menggunakan kobalt dalam penyusunan vitamin B12. Hewan menyerap vitamin B12 dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh (Davis dan Mertz 1987; Mills 1987; Darmono 1995). Semua bangsa hewan membutuhkan vitamin sehingga secara tidak langsung memerlukan kobalt. Ternak babi dan unggas tidak mempunyai mikroflora dalam saluran pencernaan untuk mengubah kobalt dalam ransum sehingga harus  mendapat vitamin B12 yang cukup dalam ransum (Lee et al. 1999).
Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. AKG: Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma darah mengandung kurang lebih 1 µg kobal/100.

9.      Kromium (Cr)
Sumber kromium terbaik adalah makanan nabati. Kandungan kromium dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging merupakan sumber kromium yang baik.


B. FUNGSI MINERAL MIKRO

1.      Besi (Fe)
Besi berperan dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor bagi enzim–enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi. Metabolisme energi ,di dalam tiap sel ,besi bekerja sama dengan rantai protein-pengangkut-electron ,yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolism energi. Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.
Menurunnya produkytivitas kerja pada kekerangan besi disebabkan oleh dua hal yaitu
·         Berkurangnya enzim-enzim mengandung besi dan besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolism tinggi,
·         Menurunnya hemoglobin darah.akibatnya metabolisme energy didalam otot terganggu dan terjadi penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan rasa lelah.
Kemampuan belajar,ada perbedaan antara keberhasilan belajar anak anak yang menderita anemia gizi besi dan anak – anak sehat,defisiensi besi berpengaruh negative terhadap fungsi otak,terutama fungsi neurotransmitter (kepekaan saraf)
Sistem kekebalan ,respon kekebalan sel oleh limfosit T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut,yang kemungkinan disebabakan oleh berkuranggnya sintesisi DNA. Berkurangnya sisntesis DNA ini disebabkan oleh gangguan enzim reduktalase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi.
Pelarut obat obatan , obat obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi dapat dilarutkan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.

2.      Zn
Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :
·         Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200 enzim.
·         Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.
·         Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
·         Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
·         Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
·         Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
·         Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.

3.      Iodium (I)
Iodin (I) diperlukan tubuh untuk membentuk tiroksin, suatu hormon dalam kelenjar tiroid. Tiroksin merupakan hormone utama yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. Setiap molekul tiroksin mengandung empat atom iodin (Darmono 1995). Sebagian besar iodin diserap melalui usus halus, dan sebagian kecil langsung masuk ke dalam saluran darah melalui dinding lambung. Sebagian iodin masuk ke dalam kelenjar tiroid, yang kadarnya 25 kali lebih tinggi dibanding yang ada dalam darah (Mills 1987). Namun bila jumlah yang sedikit ini tidak terdapat dalam bahan pakan maka ternak akan kekurangan iodin. Lebih dari setengah iodin dalam tubuh terdapat pada kelenjar perisai (tiroid). Meskipun sebagian besar iodin tubuh terdapat dalam kelenjar tiroid, iodin juga ditemukan dalam kelenjar ludah, lambung, usus halus, kulit, rambut, kelenjar susu, plasenta, dan ovarium (Puls 1994; Stangl et al. 2000).

4.      Selenium (Se)
Enzim selenium peroksidase berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel, sehingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah terjadinya radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat penggnaan vitamin E.
Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran sel dan membantu sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel
Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Bukti tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan penggunaan selenium sebagai suplemen. Enzim tergantung-selenium lain adalah gliisn reduktase yang ditemukan di dalam sistem bakteri. Selenium juga merupakan bgian dari kompleks asam amino RNA.

5.      Tembaga (Cu)
Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen.
·         Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.
·         Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
·         Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit.
·         Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk menjaga kekuatannya.

6.      Mangan
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak

7.      Flour
Fungsi : Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua. fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.

8.      Kobalt
Fungsi : Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga  berperan dalam fungsi berbagai enzim.

9.      Kromium (Cr)
Fungsi : Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes. Krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi terhadap glukosa (glucose tolerance factor) bersama asam nikotinat dan glutation. Toleransi terhadap glukosa tampaknya dapat diperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini harus dilakukan dibawah pengawasan dokter. Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan paru-paru yang justru meningkat.

 

D. DAMPAK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MINERAL MIKRO

1.      Besi (Fe)
Kelebihan :
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah rasa nek,muntah .diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala ,mengigau dan pingsan.
Kekurangan :
Menurunnya kemampuan kerja, kekurangan energi pada umumnya menyebaabkan pucat, rasa lemah,letih pusing,kurang nafsu makan , menurunnya kebugarankekebalan dan gangguan penyembuhan luka.kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.

2.      Zeng (Zn)
Kelebihan :
a.       Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga.
b.      Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
c.       Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi.
Kekurangan :
a.       Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak sempurna (kerdil).
b.      Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual.misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna.
c.       Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.
d.      Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.

3.      Iodium (I)
Kekurangan :
Gondok, kretinisme, pembesaran kelenjar tiroid, hambatan mental dan pertumbuhan pada anak; gemuk padaorang dewasa.
Kelebihan :
Pembesaran kelenjar tiroid yang menutupi jalan pernafasan.

4.      Selenium (Se)
Kelebihan :
Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf. Kecenderungan menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis berlebihan.


Kekurangan :
Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang dikonsumsi belum bayak diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina melaporkan hubungan antara status selenium tubuh dengan penyakit kesban, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jantung yang terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah propinsi di Cina). Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan rasa sakit pada sendi jari-jari yang diikuti osteoartritis secara umum, yang terutama dirasakan pada siku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat makanan prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma dan sel darah merah yang rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot dan terjadi kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah. Kekurangan selenim dan vitamin E juga dihubungan dengan penyakit jantung.

5.      Tembaga (Cu)
Kelebihan :
·         Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
·         Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga  sehari dapat menimbulkan  muntah-muntah dan diare. Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel-sel hati dan ginjal.
·         Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.
Kekurangan :
Kekurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan metabolisme, disamping itu terjadi demineralisasi tulang-tulang. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin rendah. Gangguan fungsi kekebalan.


6.      Mangan
Kelebihan :
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit parkinson.
Kekurangan :
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu diperhatikan karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan. Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.

7.      Flour
Kelebihan :
Kelebihan fluor dapat menyebkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis  sangat tinggi atau setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, dan muntah.
Kekurangan :
Kekurangan fluor  terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua.


8.      Kobalt
Kekurangan :
Terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan absorpsi dan gastrektomi.
Kelebihan :
Belum diketahui karena belum ada penelitian yang menunujukan tentang seseorang yang mengidap penyakit akibat kelebihan kobalt. Percaya saja bahwa sesuatu yang berlebihan.

9.      Kromium (Cr)
Kekurangan :
Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan.
Kelebihan :
Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6, tubuh tidak dapat mengoksidasi krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6 yang toksik. Jadi, krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru.

E. METABOLISME DAN PENYERAPAN MINERAL MAKRO

1.      BESI
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
Sebelum diabsorsi dalam tubuh besi dibebaskan dari ikatan organic seperti protein.Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero.hal ini terjadi dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCL dan vitamin C yang terdapat dalam makanan
Absorsi terutama terjadi dalam usus halus dengan bantuan alat angkut protein khusus,yaitu transferin dab feritin.,Transferin mukosa mengangkut besi besi dari saluran cerna kedalam sel mukossa dan memindahkan ketrasferin reseptor yang ada dalam sel mukosa.Transferin mukosa kemudian kembali ke rongga saluran cerna untuk mengikat besi lain ,sedangkan trasferin reseptor mengangkut besi melalui darah kesemua jaringan tubuh.
METABOLISME :
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin  dapat secara cepat terlihat transferin dan dalam feritin serum pada plasma.Transferin mengangkut Fe kembali ke sumsum tulang untuk mensintesisi Hb kembali  atau dimana saja dibutuhkan.Feritin serum secara cepat diambil oleh hati  dan mungkin oleh sel –sel lain.Besi feritin intrseluler juga dimobilisasi untuk diangkut kesumsum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam pusat inti feritin harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana dioksidasi kembali menjadi F3+ untuk diangkut pada transferin.

2.      ZENG
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
Enzim yang sama berperan dalam pengeluaran amoniak dan didalam produksi hidroklorida yang diperlukan untuk pencernaan sebagai bagian dari enzim peptidase karbosil yang terdapat didalam cairan pangkreas, dan dalam pencernaan protein. Zn juga dihubungkan dengan hormone insulin yang dibentuk dida;lam pangkreas walaupun tidak berperan langsung terhadap kegiatan insulin.
Tingkat penyerapannya sedikit banyaknya ada hubungan dengan status Zn lebih besar dari normal dalam defesiensi Zn . dayaguna Zn makanan juga merupakan faktor dalam menentukan penyerapan, walaupun ini tidak banyak variasinya atau tidak sekritis Fe. Pitat dan serat yang banyak dalam biji-bijian merupakan faktor-faktor utama yang menurunkan nilai gunanya pada waktu bersamaan tingkat konsumsinya, keseimbangan Zn sedikit kurang pada orang yang dengan diet berserat tinggi. Penyerapan Zn sedikit banyak berkompetisi dengan ion-ion metal transisi, terutama Fe2+ , Fe3+, dan Cu2+. Penyerapan Zn memerlukan energi dan tingkatan oleh sitrat.dalam air susu manusia banyak Zn terikat dalam sitrat dan daya gunanya lebih tinggi dari Zn yang terikat oleh protein. Setelah penyerapan dan pemindahan Zn dalam plasma, Zn terikat dalam 3 komponen yang satu dengan yang lainnya.sebagian diikat oleh albumin, walauoun cukup besar yang terikat pada antiprotease, α-makroglobulin.
METABOLISME
Di dalam pangkreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yng pda waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan yang kembali ke pngkreas dinmakn sikrulasi entropangkreatik. Bila di komsumsi seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absobrsi berkurang. Seperti halnya dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurnya adalah 2-5 hari. Metalotionien di dalam hati mengikat seng hingga di butuhkan oleh tubuh. Metalotionien diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan seng didalam cairan intarseluler.
3.      YODIUM
Pembentukan dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon thyroid dilakukan oleh sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino tirosin, dan tirosin merupakan substrat utama yang berikatan dengan yodium untuk membentuk hormon thyroid dimana hormon ini dibentuk dalam molekul tiroglobulin. Oksidase ion yodida adalah langkah penting dalam pembentukan hormon thyroid yaitu perubahan ion yodida menjadi bentuk yodium teroksidasi yang kemudian mampu berikatan langsung dengan asam amino tirosin. Proses oksidasi ini dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksida yang menyertainya. Pengikatan yodium dengan molekul tiroglobulin dinamai organifikasi tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat langsung tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium yang btelah teroksidasi disertai dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit. Stadium akhir dari yodinasi tirosin adalah pembentukan dua hormon thyroid yang penting yaitu tiroksin dan triyodotironin. Tirosin mula-mula dioksidasi menjadi monoyodotironin dan diyodotironin. Dua molekul diyodotironin bergabung membentuk tiroksin (T4), dan satu molekul diyodotironin bergabung dengan satu molekul monoyodotironin membentuk triyodotironin (T3).
4.      SELENIUM
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan selenosistein. Absorbsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif, selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorbsi lebih efesien, bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium. Konsumsi tinggi menyebabkan peningkatan ekresi melalui urin
5.      MANGAN
Mekanisme absorpsi mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti. Seperti halnya dengan mineral mikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi absorpsi mangan. Besi dan kalsium menghambat absorpsi mangan. Mangan diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorpsi, mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan melalui feses. Taraf mangan dalam jaringan diatur oleh oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada penyakit hati, mangan menumpuk dalam hati.
6.      FLOUR
Sebagian flour dari makanan atau minuman diserap oleh lambung dan sebagian lagi oleh usus kecil. Dari 90% F diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan setengah bagian lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi. Dengan tidak dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah selalu konstan. Hal ini berkat kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain dalam darah, F juga terdapat dalam jaringan (lunak), saliva, susu dan darah janin : yang konsentrasinya leboh rendah.
7.      COBALT
Absorbsi terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorbsi besi. Absorbsi meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% ekskresi kobal dilakukan melalui urin, selebihnya feses dan keringat.
8.      TEMBAGA
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
Absorsi sedikit terjadi didalam lambung dan sebagian besar di bagian atas usus halus secara aktif dan pasif.Absorbsi terjadi dengan alat angkut protein pengikat tembaga metalotionin yang juga berfungsi dalam absorbsi seng dan kadmium.Tembaga diangkut keseluruh tubuh oleh seruloplasminin dan transkuprein.Tembaga juga dikeluarkan dari hati ,sebagai bagian dari empedu.Didalam saluran cerna tembaga dapat diabsorsi kembali  atau dikeluarkan dari tubuh  bergantung kebutuhan tubuh.Pengeluaran melalui empedu meningkat bila terdapat kelebihan tembaga dalam tubuh.
METABOLISME
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin dan suatu protein baru dan dibawa kehati dimana kan mendapat proses :
·         Diinkorporasikan ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati yang spesifik
·         Hilang melalui empedu ,seruloplasmin disekresi kedalam plasma disamping kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh
·         Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat molekul dari pool –cu dalam plasma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang nyata.
9.      KROMIUN
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorbsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain krom hanya diabsorbsi sebanyak 1%. Mekanisme absorbsi belum diketahui dengan pasti. Absorbsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam media alkali usus halus.  Jumlah yang diabsorbsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin meningkat oleh konsumsi gula sederhna yang tinggi, aktivitas fisik berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.







BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

  1. Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
  2. Sumber Mineral Mikro terdiri dari :
·         Besi (Fe) : makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa jenis buah
·          Seng (Zn) : daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan
·          Iodium (I): sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut
·         Selenium (Se) : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran
·         Tembaga (Cu) : tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan cokelat
·         Mangan (Mn): Serelia utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, teh.
·         Flour : air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak
·         Kobalt vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau
·         Kromium (Cr) : makanan nabati
  1. Makro mineral mempunyai fungsi dan peranan tersendiri yang penting bagi tubuh.
  2. Mineral juga dapat menyebabkan dampak negatif apabila kekurangan dan kelebihan, ini dapat disebabkan dari makanan dan aktifitas yang terjadi, seperti muntah, diare, dan sebagainya,  yang bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh.

B. SARAN

Untuk kelangsungan hidup yang wajar dan sehat hendaknya kita harus memperhatikan semua hal – hal yang dapat menunjang kesehatan baik dari hal yang besar sampai ke hal yang sekecil-kecilnya.





DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Anonymous. 1993. Metabolisme Zat Gizi 1. Pustaka Sinar Harapan.Jakarta.
Budiyanto, Agus Krisno. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Anonymous. 1995. Biokimia. Binarupa Aksara. Universitas Indonesia. Jakarta.
Prawirokusumo, S. 1994. Ilmu Gizi dan Komperatif. UGM. Yogyakarta.
Sediaotama, Achmad Djaeni. 2000. ILMU GIZI. Penerbit PT DIAN RAKYAT.Jakarta
Winarno, F, G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/792897-buah-lebih-baik-daripada-suplemen/

http://ods.od.nih.gov/factsheets/vitaminb12.asp

http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/19/12305311/vitamin.k.sahabat.darah.dan.tulang
http://kesehatankeluarga.com/metabolit-vitamin-d.htm

http://www.indomp3z.us/showthread.php?t=82221




1 komentar:

  1. ni blogg mantap bangat. pengen ikutin trus akh postanyya. ikut juga ya temen temen hehehehehe

    BalasHapus